Hal ini tergantung pada penyebab dan tingkat keseriusan dari masalah yang anda hadapi.
- Pengobatan untuk induksi ovulasi. Jika hal ini dilakukan, pengujian patensi tuba mungkin diperlukan.
- Jika konsentrasi sperma rendah, pengobatan dapat diberikan untuk meningkatkan produksi sperma. Pasangan juga dapat mencoba inseminasi buatan (IUI) jika jumlah sperma dapat diterima.
- Jika jumlah sperma sangat rendah atau adanya penyumbatan pada tabung, perawatan ART (Assisted Reproductive Technology) atau teknologi reproduksi bantuan seperti In-Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung atau Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI) mungkin diperlukan.
- Pada kasus Azoospermia (kelainan dimana tidak adanya sperma di dalam cairan air mani), bedah pengambilan sperma dari luar seperti MESA (Microepididymal Sperm Aspiration) atau TESE (Testicular Sperm Extraction) mungkin diperlukan tergantung pada klasifikasi azoospermia.
- Jika diketahui adanya endometriosis atau kista atau fibroid, operasi laparoscopy mungkin diperlukan.
- Pasangan juga mungkin mempertimbangkan permerolehan telur melalui sumbangan gamet (telur atau donor sperma) jika telur dari pasangan wanita gagal untuk membuah atau menghasilkan embryo yang tidak dapat mencapai tahap kehamilan, kegagalan ovarium akibat kemoterapi, kegagalan ovarium premature, atau jika pasangan pria adalah azoospermia. Donasi gamet juga merupakan pilihan bagi pasangan yang memiliki resiki tinggi untuk menurunkan penyakit genetik serius kepada anak anak mereka. (untuk non-muslim saja)