FAQs

Frequently Asked Questions - (FAQ)


Pre-implantation genetic diagnosis (PGD) adalah teknologi reproduksi yang digunakan pada siklus IVF. Ia menganalisa profil genetic embrio sebelum mereka ditransfer ke dalam rahim. PGD menawarkan kesempatan kepada para pasangan dengan kelainan genetik tertentu untuk mendapatkan anak yang normal. Teknik ini juga berguna untuk pengobatan kepada pasangan yang telah mengalami keguguran atau kegagalan implantasi yang berulang kali.
Pengujian dilakukan dengan mengambil dan menganalisa satu atau beberapa sel dari embrio. Kami menggunakan Mirco-array Comparative Genomic Hibridisasi (Ma-CGH) dan memungkinkan pemilihan embrio euploid (jumlah kromosom yang normal) untuk ditransfer sehingga mengurangi tingkat keguguran dan oleh karenanya, meningkatkan keberhasilan IVF.
Ketika sel diambil (dibiopsi) dari sebuah embrio, sel-sel berada pada tahap pertumbuhan umum dan embrio yang telah dibiopsi akan terus berkembang menjadi kehamilan dan bayi yang sehat.
Penelitian telah menunjukkan bahwa kelainan kromosom umum dijumpai pada sel telur dan embrio. Seiringan dengan bertambahnya usia, resiko seorang wanita untuk memiliki sel telur aneuploidy (jumlah kromosom yang abnormal) meningkat secara pesat. Para dokter percaya ini adalah alasan utama mengapa tingkat kelahiran jatuh untuk wanita pada usia akhir tiga puluhan dan awal empat puluhan.
Infertilitas atau ketidak-suburan dideskripsikan sebagai ketidak mampuan pasangan suami istri untuk mencapai kehamilan setelah upaya behubungan tanpa penggunaan alat kontrasepsi selama lebih dari 1 tahun. Jika Anda mengalami hal demikian, maka mungkin ini saatnya bagi Anda untuk mendapatkan pendapat medis untuk menindak lanjuti penyebab dan merencanakan cara pengobatan yang tepat.
Infertilitas melibatkan satu atau kedua pasangan suami istri. Umumnya, sepertiga dari kasus ketidaksuburan berasal dari pihak pria. Sepertiga yang lainnya melibatkan pihak wanita, dan sisanya melibatkan kombinasi dari kedua belah pihak atau juga penyebab lain yang tidak teridentifikasi. Selain dari pada itu, berbagai factor fisikal and emosional juga menyebabkan ketidak-suburan, seperti stres, kebiasaan yang tidak sehat seperti konsumsi alcohol, merokok yang berlebihan, penggunaan narkoba, obesitas, dan sebagainya.
Pasangan yang telah mencoba tanpa hasil selama lebih dari 1 tahun adalah dianjurkan untuk mendapatkan bantuan medis. Serangkaian konseling pribadi tentang riwayat medis pasien, kebiasaan seksual, pemeriksaan fisik akan dilakukan untuk menentukan kondisi kesehatan mereka. Tes spesifik seperti pemeriksaan ultrasound bagian pelvis and tes profil hormon akan dilakukan pada pasangan wanita. Sedangkan pada pihak pria akan dilakukan analisis air mani.
Hal ini tergantung pada penyebab dan tingkat keseriusan dari masalah yang anda hadapi.
  • Pengobatan untuk induksi ovulasi. Jika hal ini dilakukan, pengujian patensi tuba mungkin diperlukan.
  • Jika konsentrasi sperma rendah, pengobatan dapat diberikan untuk meningkatkan produksi sperma. Pasangan juga dapat mencoba inseminasi buatan (IUI) jika jumlah sperma dapat diterima.
  • Jika jumlah sperma sangat rendah atau adanya penyumbatan pada tabung, perawatan ART (Assisted Reproductive Technology) atau teknologi reproduksi bantuan seperti In-Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung atau Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI) mungkin diperlukan.
  • Pada kasus Azoospermia (kelainan dimana tidak adanya sperma di dalam cairan air mani), bedah pengambilan sperma dari luar seperti MESA (Microepididymal Sperm Aspiration) atau TESE (Testicular Sperm Extraction) mungkin diperlukan tergantung pada klasifikasi azoospermia.
  • Jika diketahui adanya endometriosis atau kista atau fibroid, operasi laparoscopy mungkin diperlukan.
  • Pasangan juga mungkin mempertimbangkan permerolehan telur melalui sumbangan gamet (telur atau donor sperma) jika telur dari pasangan wanita gagal untuk membuah atau menghasilkan embryo yang tidak dapat mencapai tahap kehamilan, kegagalan ovarium akibat kemoterapi, kegagalan ovarium premature, atau jika pasangan pria adalah azoospermia. Donasi gamet juga merupakan pilihan bagi pasangan yang memiliki resiki tinggi untuk menurunkan penyakit genetik serius kepada anak anak mereka. (untuk non-muslim saja)
Tingkat keberhasilan untuk pengobatan kesuburan bervariasi seiring dengan usia dan AFC bangga mencapai tingkat kehamilan kelas dunia dengan tingkat kehamilan klinis secara kesuluran di atas 55%. Selain itu, AFC juga konsisten mencapai tingkat kehamilan yang tinggi dan juga tingkat kelangsungan hidup pasca-cair embryo yang melebihi pusat kesuburan internasional terkemuka di seluruh dunia dengan angka kehamilan klinis 80% per transfer blastokista segar dan63% pada transfer embryo beku.
Umumnya, resiko dari perawatan IVF akan didiskusikan terlebih dahulu sebelum Anda memulai perawatan. Anda juga perlu menyadari pentingnya pengetahuan tentang semua resiko yang terkait dengan perawatan IVF.
  • Reaksi dari obat kesuburan – Anda mungkin akan mengalami reaksi ringan dari obar kesuburan seperti hot flashes, sakit kepala, gelisah. Gejala tersebut biasanya reda dalam waktu singkat, tetapi jika masih berterusan, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
  • OHSS (Ovarian Hyper-stimulation Syndrome) – obat kesuburan untuk menstimulasi pertumbuhan sel telur dapat menyebabkan OHSS dimana cairan mengumpul di bagian abdomen dan kadang kadang pada rongga dada sehingga menyebabkan ketidaknyamanan pada perut dan / atau kesulitan bernafas. Ovarium akan membesar dan mungkin menyebabkan rasa sakit. Anda juga mungkin merasa kembung dan mual. Kasus yang parah jarang didapati, namun jika Anda memiliki gejala-gejala tersebut, Anda harus menhubungi dokter Anda dengan segera.
  • Kehamilan ganda – untuk meningkatkan peluang kehamilan, dokter Anda mungkin mentransfer lebih dari satu embrio ke dalam rahim Anda. Meskipun demikian, Ia juga dapat meningkatkan peluang Anda untuk medapatkan anak kembar / kembar tiga dan berpotensi menyebabkan persalinan prematur.
Whatsapp Us Button