- Diet yang seimbang dan sehat
- Olah raga secara moderasi tapi hindari olah raga yang berat
- Hindari dari mengambil herba/obat sebelum didiskusikan dengan dokter Anda
- Jangan merokok. Bukti menyatakan ia meracuni sel telur anda dan menyebabkan kerusakan DNA pada sperma. Adalah penting bagi Anda untuk berhenti merokok sebelum memulai perawatan IVF Anda.
- Hindari dari pengambilan alcohol atau konsumsi secara moderasi
- Tidur yang cukup
- Minum yang cukup
- Berpikir positif dan kurangi stress dapat meningkatkan tingkat keberhasilan IVF
- Reaksi dari obat kesuburan – Anda mungkin akan mengalami reaksi ringan dari obar kesuburan seperti hot flashes, sakit kepala, gelisah. Gejala tersebut biasanya reda dalam waktu singkat, tetapi jika masih berterusan, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
- OHSS (Ovarian Hyper-stimulation Syndrome) – obat kesuburan untuk menstimulasi pertumbuhan sel telur dapat menyebabkan OHSS dimana cairan mengumpul di bagian abdomen dan kadang kadang pada rongga dada sehingga menyebabkan ketidaknyamanan pada perut dan / atau kesulitan bernafas. Ovarium akan membesar dan mungkin menyebabkan rasa sakit. Anda juga mungkin merasa kembung dan mual. Kasus yang parah jarang didapati, namun jika Anda memiliki gejala-gejala tersebut, Anda harus menhubungi dokter Anda dengan segera.
- Kehamilan ganda – untuk meningkatkan peluang kehamilan, dokter Anda mungkin mentransfer lebih dari satu embrio ke dalam rahim Anda. Meskipun demikian, Ia juga dapat meningkatkan peluang Anda untuk medapatkan anak kembar / kembar tiga dan berpotensi menyebabkan persalinan prematur.
- Pengobatan untuk induksi ovulasi. Jika hal ini dilakukan, pengujian patensi tuba mungkin diperlukan.
- Jika konsentrasi sperma rendah, pengobatan dapat diberikan untuk meningkatkan produksi sperma. Pasangan juga dapat mencoba inseminasi buatan (IUI) jika jumlah sperma dapat diterima.
- Jika jumlah sperma sangat rendah atau adanya penyumbatan pada tabung, perawatan ART (Assisted Reproductive Technology) atau teknologi reproduksi bantuan seperti In-Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung atau Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI) mungkin diperlukan.
- Pada kasus Azoospermia (kelainan dimana tidak adanya sperma di dalam cairan air mani), bedah pengambilan sperma dari luar seperti MESA (Microepididymal Sperm Aspiration) atau TESE (Testicular Sperm Extraction) mungkin diperlukan tergantung pada klasifikasi azoospermia.
- Jika diketahui adanya endometriosis atau kista atau fibroid, operasi laparoscopy mungkin diperlukan.
- Pasangan juga mungkin mempertimbangkan permerolehan telur melalui sumbangan gamet (telur atau donor sperma) jika telur dari pasangan wanita gagal untuk membuah atau menghasilkan embryo yang tidak dapat mencapai tahap kehamilan, kegagalan ovarium akibat kemoterapi, kegagalan ovarium premature, atau jika pasangan pria adalah azoospermia. Donasi gamet juga merupakan pilihan bagi pasangan yang memiliki resiki tinggi untuk menurunkan penyakit genetik serius kepada anak anak mereka. (untuk non-muslim saja)